Remember me...
I don't care if everyone forgets about me.
I want only you to remember me.
Even if it's just bits and pieces.

With you

With you

Minggu, 02 Februari 2014

kutipan "TERE LIYE" PART 3

"Tahukah kau, untuk membuat seseorang menyadari apa yang dirasakannya, justru cara terbaik melalui hal-hal menyakitkan. Misalnya kau pergi. Saat kau pergi, seseorang baru akan merasa kehilangan, dan dia mulai bisa menjelaskan apa yang sesungguhnya dia rasakan.”
--novel "Sunset Bersama Rosie", Tere Liye

“Aku harus menyibukkan diri. Membunuh dengan tega setiap kali kerinduan itu muncul. Ya Tuhan, berat sekali melakukannya…. Sungguh berat, karena itu berarti aku harus menikam hatiku setiap detik.”
-- Tere liye, novel "Sunset Bersama Rosie"

*Saat hujan

Berteriaklah di depan air terjun tinggi,
berdebam suaranya memekakkan telinga
agar tidak ada yang tahu kau sedang berteriak

Berlarilah di tengah padang ilalang tinggi,
pucuk2nya lebih tinggi dari kepala
agar tidak ada yang tahu kau sedang berlari

Termenunglah di tengah senyapnya pagi,
yang kicau burung pun hilang entah kemana
agar tidak ada yang tahu kau sedang termangu

Dan, menangislah saat hujan,
ketika air membasuh wajah
agar tidak ada yang tahu kau sedang menangis, Kawan

Perasaan adalah perasaan,
Tidak kita bagikan dia tetap perasaan
Tidak kita sampaikan, ceritakan, dia tetap perasaan
Tidak berkurang satu helai pun nilainya
Tidak hilang satu daun pun dari tangkainya

Perasaan adalah perasaan,
Hidup bersamanya bukan kemalangan,
Hei, bukankah dia memberikan kesadaran
betapa indahnya dunia ini?
Hanya orang2 terbaiklah yang akan menerima kabar baik
Hanya orang2 bersabarlah yang akan menerima hadiah indah

Maka nasehat lama itu benar sekali,
Menangislah saat hujan,
ketika air membasuh wajah
agar tidak ada yang tahu kau sedang menangis, Kawan
*Tere Liye

"Sejatinya, rasa suka tidak perlu diumbar, ditulis, apalagi kaupamer-pamerkan. Semakin sering kau mengatakannya, jangan-jangan dia semakin hambar, jangan-jangan kita mengatakannya hanya karena untuk menyugesti, bertanya pada diri sendiri, apa memang sesuka itu.”
Tere Liye, novel "Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar