Remember me...
I don't care if everyone forgets about me.
I want only you to remember me.
Even if it's just bits and pieces.

With you

With you

Senin, 12 Mei 2014

Tak terlupakan

Disini ku jalani hari-hari yang biasa tanpa ada spesial sedikit pun, semenjak kekasihku meninggal seminggu yang lalu. Aku letih tak berdaya ta disampingku kini, entah mengapa semuanya terasa hancur. Meski begitu tetap saja ku harus jalani hidupku yang biasa tanpa dirinya lagi tanpa senyumnya dan juga nasehatnya. Terkadang juga ku sering diam nglamun tak tentu arah sempat terfikir "aku tak bisa berbuat apa-apa tanpa dirinya". Entah mengapa hari-hariku terasa hidup kembali setelah ada dia, sebut saja Musa dia adalah teman kecilku semasa TK dulu sebenarnya aku rada ga suka sama sikapnya yang aneh hanya terkadang saja dia mampu membuatku tersenyum kembali. Bel sekolah pun berbunyi pertanda waktunya pulang. "Hari ini aku pulang sendiri tanpa dirinya bahkan teman-temanku asyik dengan kehidupannya"keluhku dalam hati "Hei, Naya Sanaya"panggil Musa "Hm. . Iya, ada apa sa ?"tanyaku "Pulang bareng sama aku yuk"ajak Musa "Emm, aku bisa pulang sendiri sa"jawabku "Ntar pingsan lho di jalan, tuh lihat mukamu pucat gitu, apa ga sebaiknya aku antar aja?"tawarnya lagi "Gak usah Musa"jelasku "Di depan sana banyak anak cowo nakal lho, Musa hanya bisa say be carefull imut"jawabnya ngawur "What? Ada anak cowo nakal? Gak salah itu! Imut? Wah makasi banget Mus"sambil tersenyum "Gimana? Mau bareng ga?"jelasnya "Iya, manut kamu aja"jawabku Sesampainya di rumah, "Makasi ya sa, oh ya sekalian mampir dulu"tawarku "Iya, hm. . Ga usah repot-repot Nay, ini juga Musa ada janji"balasnya "Ah Musa, seharusnya tadi ngomong dong. Jadi ngerepotin nih"balasku menunduk "Eh, eh ga apa-apa ko Nay, santai aja. Ya udah jaga kesehatan ya Nay, Musa pulang dulu"jawabnya "Iya kamu juga"jelasku "Ah, ya tuhan cape banget hari ini serasa tak berdaya tubuh dan pikiranku menopang semua ini. Tiba-tiba saja aku menangis" karna ku teringat dengan Iril (kekasihku) ku ingat tentang masa-masa kita berdua. Kita selalu jalan bersama, tertawa bahagia dan apalagi waktu kita piknik berdua. Aku inget banget waktu dia tanya kepadaku "Seandainya hari ini adalah hari terakhir mu didunia ini apa yang pengen kamu lakuin Nay" jawabku "Mungkin, aku akan ngebuat semua orang yang ada didekatku tersenyum, setidaknya aku mampu melihat mereka semua tersenyum,kalau kamu Ril? "balik tanyaku "Hm. . Kamu itu memang anak yang kuat Nay, kamu mampu tetap ceria meski terkadang kamu merasa sepi, dan kamu pun mampu membuat orang-orang terdekatmu tersenyum apalagi aku, Oh, ya tuhan betapa beruntungnya aku mampu menjadi miliknya meski ku sadari ku tak sempurna karna ku akan meninggalkanmu terlebih dahulu Ma'afkan aku Dinda"terlupa dalam lamunanku "Kalau kamu Ril ?"tanyaku lagi dengan suara lantang "Eh. Iya iya, ma'af. Hehe, kalau aku sih pengen ngebahagiain orang yang ada di dekatku meski tak lama aku akan membuat kenangan yang terkesan manis dan tak terlupakan dalam hidup mereka"jawabnya Ga terasa air mata ku mengalir perlahan hingga tak mampu ku membendung semua rasa ini, rasa sepi tanpanya, rasa gelisah tanpanya dan Mungkin memang inilah takdirku, takdir tuk mulai Hidup yang lebih berwarna terkesan manis dan tak terlupakan seperti kata Iril.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar