Remember me...
I don't care if everyone forgets about me.
I want only you to remember me.
Even if it's just bits and pieces.

With you

With you

Kamis, 18 September 2014

Liburan




Tak terasa ujianpun akhirnya berakhir, sekarang tinggal nunggu hasilnya deh. Hari ini aku punya janji dengan teman-temanku, rencana mau liburan bareng ya walaupun Cuma satu hari, yang penting bisa Happy.
“Gimana jadi gak ?”tanyaku ke Cindy.
“Ya jadilah, ngomong-ngomong mana nih anak-anak ?”balas Cindy .
“Tadi bilangnya masih dijalan ko, tenang aja ”sahutku sambil memegang pundak Cindy.
“Hei.. apa kita telat ?” Tanya salah seorang temenku.
“Bisa dibilang gak telat sih, tapi juga bisa dibilang telat, hm mana anak-anak lainnya?”sahut Cindy.
“Mungkin dijalan”balas Risa.
“Ya udah kita tungguin aja”jawabku sambil menaruh tas bawaanku.
“Eh itu mereka”tunjukku kepada mereka semua.
“Oke, semuanya udah berkumpul kan? Sekarang saatnya tarus tas kita dirumah Ika dulu ya”jelas Cindy sambil menyuruh Ika menunjukkan tempatnya.
“Di kamar aku aja yahh..”balas Ika.
“Ris, tolong ya kamu bawa tas ku ke kamarnya Ika”pintaku ke Risa.
“Ya, mana tas mu ?”sahut Risa.
“Ini Ris, makasih ya”balasku ke Risa sambil tersenyum.
“Seumpama kalau tas ku, aku bawa aja gimana?”Tanya Ana dan Selva.
“Jangan ah, sama-sama dong taruh aja di kamar Ika ya”sahut Naila.
“Ya udah deh”jawab mereka serempak.
“Oke, semuanya udah bereskan ?”Tanya Adel.
“Iya udah ko, beres”jawabku sambil melihat sekeliling.
“Ya udah, ayo kita ke sungai dulu, Cuma dangkal ko”ajak Ika.
“Gak jauh kan ?”Tanya Selva sambil tersenyum.
“Iya, ga jauh ko paling Cuma 3 menitan udah sampai”jawab Ika, sambil memakai sandalnya.
Kami pun bergembira bersama-sama bernyanyi-nyanyi menghilangkan kejenuhan dari pada dirumah terus ga ngapa-ngapain juga.
“Hei, kita udah sampai nih”terang Cindy.
“Beneran ?”Tanya Risa sambil tak percaya.
“Iya, kita tinggal turun kebawah aja”jawab Cindy.
“Wah, ternyata ga ada 3 menit kita udah sampai, Eh ka kalau hujan apa gak kebanjiran rumahmu ?”tanyaku serasa penasaran akan jawaban Ika.
“Ya enggak lah. Gak sampai kerumah ku lah, kan udah didataran tinggi rumahku, gak pas bukitnya. Tapi kalau dari rumahku ke utara, ga ada yang kena”terang Ika.
“Oh, syukurlah”sahutku singkat.
“Iya sa..”jawaban singkat dari Ika.
Akhirnya Cindy yang turun duluan dan diikuti anak-anak lainnya.
“Eh, hati-hati lho licin banget ke turunnya”pinta Cindy. “Oke Cin, kita turunnya bakalan hati-hati ko”jawab kami serempak.
Disana kami main-main air sepuasnya. Ada yang nyebrang dari tepi kanan ke tepi kira. Maklum arusnya gak deras dan juga airnya jernih.
“ka, airnya bersih ya ?”pernyataan Tata sambil main air.
“Iya lah ta, disinikan warganya pada cinta lingkungan hehehe..”jawab Ika sambil percaya diri.
“Sa, sini lho jangan Cuma jalan-jalan ditepi aja..”ajak Cindy.
“Ah, ga usah Cin, disini aja enak”jawabku sambil menikmati pemandangan yang ada.
“Ah, yaudah deh..”kesal Cindy sambil menjauh dariku. Tak lama kemudian “teman-teman balik dulu yukk”ajak Ika.
“Ntar aja ya ka”tawar Risa.
“Ini masalahnya aku disuruh balik dulu”terang Ika.
“Ya udah deh..”balas Risa.
***
Sampainya dirumah Ika…
“ka kamar mandinya dimana?”Tanya Tata sambil melihat celananya yang kotor.
“Terus aja belok kiri dekat Aquarium ikan ta”jawab Ika.
“Oh iya ka”balas Ika.
Sementara itu
“Bukannya ini Keyboard ya sa ?”Tanya Ana kepadaku.
“Iya ini keyboard..”jawabku sambil memegang salah satu not keyboard.
“Apa mungkin Ika bisa main ?”sahut Ana.
“Ya coba Tanya aja ke Ika, kalau Tanya sama Nisa juga ga tahu..”terangku sambil menggerakkan kepala.
“Kaa..”panggil Ana sambil mendekati Ika.
“Iya na, ada apa ?”jawab Ika.
“Itu keyboard kan ?”sahut Ana.
“Iya, kenapa na? ”balas Ika.
“Kamu bisa ga mainnya ?”Tanya Ana lagi.
“Dulu sih pernah bisa, tapi sekarang keyboardnya udah rusak ”terang Ika sambil menunduk.
“Yahh, sayang padahal aku pengen tahu gimana suara keyboard itu..”desah Ana dengan menundukkan kepalanya.
“Ma’af ya na..”sahut Ika. “Eh, ga apa-apa ko ka..”balas Ana.
Tak lama kemudian mamanya Ika pun datang dengan membawa makanan..
“Anak-anak ayo makan dulu sebelum ke Gua Lawa”perintah mama Ika sambil membawa nasi juga lauknya.
“Iya te..”jawab kami serempak.
“Ntar kalau udah kenyang boleh main ke Gua Lawa”terang mama Ika.
“Iya deh te..”jawab kami serempak pula.
***
“Teman-teman sebelum ke Gua Lawa mampir dulu kerumah ku ya”tawar Cindy.
“Ah ga usah aja Cin, keburu siang nih..”jawab salah seorang temanku.
“Ah, ya udah deh..”desah Cindy sambil menoleh kanan kiri untuk cari angkot yang mau kami tumpangi ke Gua Lawa.
Kamipun menunggu kurang lebih 10 menit akhirnya dapat angkot juga. Kamipun bernyanyi-nyanyi sepanjang perjalanan, bercanda bersama, merencanakan apa-apa yang pengen kami lakuin disana. Tak lama kemudian kami pun berhenti.
“Trus setelah ini kita mau kemana ?”Tanya Naila ke Selva.
“Ah, Tanya ko ke aku, aku bukan orang sini Nai”jawab Selva sambil menepuk pundak Naila.
“Oh iya, lupa aku..”jawab Naila.
“Tinggal jalan lurus nanti kita bakalan ketemu sama pos nya”sahut Cindy.
”Oh, emang bayarnya berapa untuk satu orang Cin?”tanyaku sambil menoleh kearah Cindy.
“Paling ya 5000 sa..”jawab Cindy.
“Eh, itu lho posnya, bener bukan?”Tanya Adel sambil menunjuk dengan jari telunjuknya lalu menoleh ke belakang.
“Iya itu posnya..”jawab Cindy sambil berlari menuju pos. Diikuti oleh semua anak serasa pengen cepat-cepat tahu Gua Lawa itu seperti apa.
***
Sampainya disana kamipun berjalan mengelilingi sekitar sebelum masuk kedalam gua.
“Oh ini ya suasana di Gua Lawa”terang Adel sambil melihat pemandangan yang ada.
“Iya, disini juga banyak patung, banyak penjual pula”balas Tata.
“Ternyata disini juga ada yang jual Durian”sahut Selva sambil tertawa. Mungkin ini baru pertama kalinya Ia tahu kalo ditempat wisata kaya begini ada yang jualan buah durian. Jujur aja ini juga pertama kalinya aku tahu kalo ada yang jual buah durian ditempat begini.
“Ayo, kita cepetan masuk sebelum banyak yang dating nih”ajak Cindy sambil bersemangat meninggalkan kami yang ada dibelakang.
“Tunggu dong Cin, cepat amat sih kamu jalannya”balas Naila.
“Tadi aku bilang apa coba, ntar keburu banyak pengunjung”jawab Cindy sambil membalikkan badannya dan melambaikan tangannya.
“Oh iya Cin”teriak Naila.
Akhirya kamipun masuk ke dalam Gua Lawa.
“dua-dua aja jalannya ya..”terang Ika.
“Emang kenapa ka?”Tanya ku padanya tak mengerti.
“Nanti itu jalannya kecil Cuma muat dua anak aja”jawab Ika.
“Oh iya ka” jawabku sambil mencari teman untuk jalan bersama. Aku putuskan untuk bersama Tata.
“Apa masih panjang guanya ?”Tanya Adel sambil membungkukkan badannya.
“Iya, apa kita sampai disini aja ?”tawar Cindy.
“Masa’ jauh-jauh kesini Cuma sampai disini ?”sahut Selva.
“Iya bener nih kata Selva”akupun juga ikutan menyahut.
“Eh tapi, baunya ko ga enak ya..?”Tanya Ana sambil menutup hidungnya.
“Ya emang kitakan kesininya setelah hujan. Makanya baunya ga enak”jawab Ika sambil menjelaskan.
“Coba deh kalian nyalakan senter kalian trus arahkan keatas, kemungkinan kita bisa melihat kelelawar menggantung diatas”tawar Ika.
“Oh ya, coba aku ya..”Tata pun mengeluarkan senternya dan mulai mengarahkan ke atas.
“Oh itu lho kelelawarnya, tadi disitu di pojok sekarang udah terbang”terang Tata.
“Coba deh ganti aku ya”Selva pun mencoba mengarahkan senternya ke atas namun sayang tak ada satupun kelelawar yang dapat Ia lihat.
“Ah ko ga ada ya, disini ga ada disana juga ga ada”kesal Selva sambil mengerutkan keningnya.
“Sel, kalau soal itu ga selalu ada ya pas beruntung aja kita bisa lihat kelelawarnya.”terang Ika.
“Kapan sih berakhirnya masa’ dari tadi jalan ga sampai ujung”desah Adel sambil membungkukkan badannya lagi.
“Didepan udah buntu del, jadi Cuma sampai disitu aja”sahut Cindy.
“Ah, mana-mana ?”balas Adel dengan berlari “Aku dong yang dibelakang Cindy”pintanya.
Akhirnya semuanya minggir dan membiarkan Adel dibelakang Cindy. “Kita udah tepat diujung Gua Lawa”terang Cindy.
“Ah masa’ ? ternyata Cuma gini aja ?”Adel pun mendesah lagi dikiranya ujungnya itu bagus, padahal Cuma gelap gulita.
Tapi kami senang yang pastinya bisa bersama-sama menghabiskan liburan disini.

By : Al

Nankai Electric Railway dan DPP LDII Menyiapkan Nota Kesepahaman Pengelolaan Masjid



Berita baik bagi yang muslim.

Pada 9 september 2014, untuk ketiga kalinya pihak Nankai Electric Railway kembali mengunjungi DPP LDII, guna membahas pembangunan mushola dan masjid. Sebelumnya Nankai Electric Railway melakukan studi banding ke Indonesia meminta saran Kementerian Agama dan ormas Islam, salah satunya LDII.

Mengulas kembali pertemuan sebelumnya, Jepang berniat membangun mushola dan restoran halal di setiap stasiun kereta api karena melihat potensi dari perkembangan wisatawan dan pelajar beragama Islam, ke negeri itu. Mereka umumnya kebingungan mencari masjid atau mushola untuk menunaikan sholat.

Pada pertemuan yang ketiga ini, Presiden Direktur PT. OSSI, Satoshi Miyajima dan Eiji Ananda Putra asisten sekaligus translatornya sebagai penghubung Nankai Electric Railway, langsung melakukan berbagai kunjungan ke Kementerian Agama, MUI, dan ormas Islam lainnya, yang difasilitasi oleh DPP LDII. Satoshi Miyajima yang cukup mahir berbahasa Indonesia menyampaikan beberapa hal sebelum penandatanganan nota kesepakatan.

Menurutnya, Osaka merupakan pintu gerbang wisatawan, pekerja, maupun pelajar dari mancanegara yang beragama Islam. Di Osaka dan kota-kota lainnya di Jepang, umat Islam sebagai pendatang mengalami kesulitan untuk sholat di masjid. “Kami ingin membangun masjid, untuk itu kami mempelajari masalah impact serta finansial. Bagaimana mengatasi prasangka buruk masyarakat Jepang terhadap Islam. Apakah setelah masjid dibangun, operasionalnya akan membebani Nankai?” ujar Satoshi Miyajima

Keheranan Satoshi Miyajima wajar karena selama ini pemberitaan media di Jepang terkait Islam selalu negatif, akibat keberpihakan dan ketidakberimbangan media. Namun dengan menggandeng LDII, ia berharap kesan mengenai Islam di dalam masyarakat Jepang berubah. Karena, menurutnya, LDII memiliki komitmen membangun karakter umat yang ber-akhlaqul karimah, bukannya radikal. Menurutnya, LDII dikenali sebagai ormas yang berpegang teguh kepada kemandirian dan memiliki relawan yang berkomitmen kuat.

“Properti LDII umumnya milik perorangan, yang kemudian dikelola LDII. Tentu secara legal harus dipahami prosedurnya, karena Indonesia dan Jepang memiliki prosedur yang berbeda. Jika MoU yang akan disepakati tidak dijalankan dengan baik maka aset Nankai dapat ditarik,“ ujar Rioberto Sidauruk dari Departemen Organisasi, Kaderisasi, dan dan Keanggotaan (OKK) DPP LDII.

Pada pertemuan itu, pertama, Nankai ingin mengkonfirmasikan kembali bahwa LDII bukanlah Islam radikal. Nankai melihat LDII mampu bersahabat dengan masyarakat sekitar, karena dapat menjunjung tinggi toleransi. Sebagaimana dalam falsafah Jepang: jika menanam kebaikan, maka kita akan memanen kebaikan.

Kekhawatiran pihak Jepang yang kedua adalah mengenai pembangunan masjid dapat membebani biaya operasional. Nankai berpendapat LDII mampu mengatasi permasalahan biaya operasional, karena dapat mendanai kegiatan secara mandiri. Namun demikian, tidak ada keuntungan yang dikejar dari pembangunan masjid karena merupakan program sosial.

Sebagai tindak lanjut kesepakatan, pada Kamis (11/9) malam, LDII mengundang Direktur Nankai, Takamasa Kadokura dan wakilnya Kitagawa. Selain beramah-tamah, LDII menjelaskan struktur organisasi serta tujuan dan kontribusi yang selama ini LDII lakukan. LDII dan Nankai sepakat untuk bekerjasama mengelola tempat ibadah tersebut difungsikan sebagaimana mestinya. Nankai juga menyampaikan, akan meresmikan tempat ibadah yang telah dibangun di salah satu pusat perbelanjaan di Namba pada 30 September 2014 mendatang.

Dalam bahasa Jepang, Takamasa menyampaikan terima kasih karena LDII sudah menyambut dengan hangat dan terbuka. Takamasa juga berharap, hubungan pertemanan ini bisa tetap berlanjut dan nantinya dapat saling bermanfaat satu sama lain. Terutama dalam mewujudkan pembangunan ibadah di semua stasiun Jepang, Osaka khususnya.


iilla Aini

Politik Ekonomi Liberal Kolonial Sejak Tahun 1870




A. Latar Belakang

Politik ekonomi liberal kolonial dilatar belakangi oleh :
1. Pelaksanaan system tanam paksa telah menimbulkan penderitaan rakyat Pribumi.
2. Berkembangnya paham liberalisme sebagai akibat dari Evolusi Perancis dan Evolusi Industri.
3. Kemenangan partai Liberal dalam Parlemen Belanda yang mendesak Pemerintah Belanda menerapkan system Ekonomi Liberal di Negeri Jajahannya ( Indonesia ).
4. Adanya Traktat Sumatera pada tahun 1871 yang memberikan kebebasan dari Belanda untuk meluaskan wilayahnya ke Aceh.
Pelaksanaan Politik Ekonomi Liberal itu dilandasi dengan beberapa peraturan :
1. RR atau Undang-undang tentang tata cara pemerintahan di Indonesia.
2. Peraturan tentang pembendaharaan Negara India-Belanda.
3. Undang-undang Gula ( Suiker Wet ).
4. Agrische Beskuit yang mengatur lebih rinci tentang Agraria.

B. Pelaksanaan Sistem Politik Ekonomi Liberal

Atas dikeluarkannya Undang-Undang Agraris tahun 1870, Indonesia memasuki zaman penjajahan baru. Setelah 1870 di Indonesia diterapkan imperialisme modern. Sejak tahun 1870 telah diterapkan Opendeur Politiek, yaitu politik pintu terbuka terhadap modal-modal swasta asing.

C. Perkembangan Perdagangan

Penerapan sistem ekonomi lberal di Indonesia pada tahun 1870. Pada tahun 1869 pembukaan Terusan Suez turut memperlancar hubungan perdagangan Asia-Eropa Pemerintah kolonial melakukanimpor mesin-mesin da perlengkapan modern sehingg produksi perkebunan dan pabrikgula meningkat. Perluasan produksi tanaman ekspor dan impor barangbarang konsumsi dari negeri Eropa mengakibatkan perdagangan internasional semakin ramai di Nusantara.

D. Akibat Sistem Politik Liberal Kolonial

Pelaksanaan politik liberal membawa akibat sebagai berikut :

1. Bagi Belanda
Memberikan keuntungan yang sangat besar kepada kaum swasta Belanda dan pemerintah kolonial Belanda Hasil-hasil produksi perkebunan dan pertambangan mengalir ke neger Belanda. Negeri Belanda menjadi pusat perdagangan hasil dari tanah jajahan.

2. Bagi Rakyat Indonesia
Kemerosotan tingkat kesejahteraan penduduk. Adanya krisis perkebunan. Menurunnya konsumsi bahan makanan. Menurunnya usaha kerajinan rakyat. Pengangkutan dengan gerobak. Rakyat menderita karena masih menerapkan kerja rodi.

CLAUDE MONET


BIOGRAFI CLAUDE MONET
Claude Monet dikenal juga dengan nama Oscar-Claude Monet atau Claude Oscar Monet (pelukis Perancis dengan aliran impresionisme. Monet lahir dari pasangan Adolphe dan Louise-Justine Monet di 45 Rue Laffitte. Keluarganya kemudian pindah ke Le Havre pada1845 di Normandia saat ia baru berumur lima tahun.
Awal April 1851 Monet memasuki sekolah Le Havre. Ia segera terkenal dengan karikatur-karikatur carchoalnya. Monet pertama kali mendapat pelajaran drawing dari Jean-Francois Ochard, sebelumnya murid dari Jacques-Louis David (1748 - 1825). Di pantai Normandia, ia bertemu Eugène Boudin, yang melihat pajangan karya-karya karikaturnya dan kemudian menjadi mentor and mengajarinya memakai cat minyak. Boudin juga mengajarkan Monet teknik en plein air (melukis luar ruangan).
Pada 28 Januari 1857 ibunya meninggal. Ia kemudian dirawat bibinya Marie-Jeanne.
Saat Monet berkunjung ke Paris untuk mengunjungi The Louvre, ia melihat banyak sekali pelukis yang meniru lukisan yang sudah lebih dulu terkenal. Monet, dengan kegigihannya lebih memilih memperhatikan jendela dan melukis pemandangan dengan peralatan dan tekniknya sendiri.
Pada Juni 1861 Monet bergabung dengan pasukan Resimen I Kavaleri Ringan Afrika di Aljazair untuk dua tahun dari tujuh tahun masa wajib militer. Tapi penyakit tipusnya membuat bibinya Madame Lecadre menyarankan untuk keluar dari militer dan menyelesaikan studi seni rupanya di universitas. Karena merasa bertentangan dengan pelajaran klasik yang diajarkan di universitas, ia kemudian bergabung dengan studio Charles Gleyre di Paris, dan kemudian bertemu Pierre-Auguste Renoir, Frederic Bazille, dan Alfred Sisley. Kemudian mereka bersama mengembangkan teknik baru dalam seni rupa dengan melukis berdasarkan efek-efek pantulan cahaya yang ditangkap mata, awal dari aliran yang sekarang kita kenal sebagai impresionisme.
Karya Monet Camille atau La Femme à la Robe Verte pada 1868, yang menaikkan popularitas dirinya, adalah salah satu dari sekian banyak dari lukisan dengan objek calon istrinya, Camille Doncieux.
Selama masa Perang Perancis-Prusia (1870 - 1871), Monet mengungsi ke Inggris untuk menghindari konflik. Di sana ia belajar kepada John Constable dan J. M. W. Turner, yang lukisannya menjadi inspirasi untuk Monet dalam memahami warna.
Pada rentang waktu 1871 hingga 1878 Monet tinggal di Argenteuil, desa di Seine di dekat Paris. Di sinilah banyak karya terbaiknya dihasilkan.
            Saat kembali ke Paris, sekitar 1872 - 1873 ia melukis Impression, Sunrise (Impression, soleil levant) yang menggambarkan pemandangan Le Havre. lukisan ini ditampilkan dalam pameran Impresionis pertama pada 1874 dan hingga kini menjadi koleksiMusée Marmottan-Monet, Paris. Dari judul yang sebenarnya asal pilih ini, Kritikus Louis Leroy memberikan sindiran "Kaum Impresionis", yang kemudian malah terkenal sebagai identitas utama mereka.
Pada 1870, Monet and Doncieux menikah dan pada 1873 pindah ke rumah di Argenteuil di dekat Sungai Seine. Mereka mendapat anak kedua, Michel, pada 17 Maret, 1878. Istri Monet kemudian meninggal akibat tuberculosis pada 1879.
Alice Hoschedé membantu merawat kedua anak Monet. Mereka tinggal di Poissy. Pada April 1883 mereka pindahke rumah diGiverny, Eure, di Haute-Normandie, yang kemudian ditatanya dengan halaman kebun yang besar dan berusaha dilukisnya kembali hingga akhir hayatnya. Monet and Hoschedé menikah pada 1892.
Pada periode 1880-an dan 1890-an, karya Monet banyak berkutat pada eksperimen lukisan dengan berbagai variasi sudut pandang dan cahaya. Seri pertamanya adalah Katedral Rouen from dari berbagai sudut pandang dalam waktu berbeda-beda sepanjang hari. Dua puluh sudut pandang ini kemudian dipamerkan di Durand-Ruel pada tahun 1895.
Pada kurun waktu 1883 hingga 1908, Monet melakukan perjalanan ke Mediterania dan melukis banyak pemandangan darat dan laut seperti Bordighera. Bangunan penting juga menjadi subjek utama Monet di sana. Istrinya Alice meninggal pada 1911 dan anaknya Jean pada 1914.
Katarak menjangkitinya sehingga harus menjalani dua kali operasi pada1923. Lukisannya pun berubah menjadi mempunyaitonality merah, suatu hal yang wajar menjadi pemandangan sehari-hari bagi penderita katarak. Selain itu diduga ia juga kadang-kadang bisa mendeteksi pantulan sinar ultraviolet akibat perlakuan pembedahan katarak.
Setelah operasi ia banyak menggarap ulang karya-karyanya terdahulu. Monet meninggal pada 5 Desember 1926 pada umur 86 dan dikuburkan di pemakaman gereja Giverny. Rumah dan tamannya yang sudah menjadi terkenal menjadi daya tarik utama bagi turis di Giverny.Di rumah ini juga banyak ditemukan karya-karya grafis Jepang.
Pada 2004, London, Le Parlement, Effet de Brouillard (1904), terjual lebih dari US$20 juta.
  
Gerakan Impresionisme berkembang dari gerakan Realisme, yang meneruskan tradisi melukis berdasarkan pengamatan objek dalam kenyataan sehari-hari. Namun tidak seperti seni lukis Realisme yang berkesan muram, seni lukis impresionisme menggunakan warna yang terang. Pelukis Impresionisme merakam kesan pengamatannya melalui goresan kuas yang nampak spontan dan kasar (sketchy) sehingga sering kali objek nampak kabur, tidak befokus.

Kata “Impresionismesendiri muncul ketika ada sekelompok pelukis yang menyelenggarakan pameran pertamanya pada tahun 1874. Istilah Impresionis sebenarnya merupakan komentar bernada sinis oleh para kritikus pada waktu itu, karna karya merena tampak seperti sketsa atau terkesan belum jadi.
Kelompok Impresionis merupakan kelompok pelukis yang pertama kali konsisten dalam melukis di luar ruangan. Metode melukis semacam ini disebut dengan istilah plen air (open air). Dalam bentuk yang murni Impresionisme bermaksud menangkap sesuatu yang singkat, merekam sensasi visual seperti yang tertangkap oleh mata. Ipresionisme secara umum dapat dianggap sebagai gaya seni lukis pemandangan alam, namun beberapa pelukis Impresionisme menyukai objek manusia. 

Berikut adalah ciri-ciri lukisan Impresionisme:

1.            Tema keseharian
2.            Kehidupan yang suka ria 
3.            Memuja cahaya
4.            Menagkap kesan yang nampak oleh mata
5.            warna cerah

Claude Monet (1840-1926)

Ia adalah pelukis Impresionis murni, yang mendasarkan karyanya pada sensasi visual sesaat. Monet pada dasarnya adalah seorang pelukis pemandangan alam. Objek-objek yang dilukisnya antara lain ladang opium, tumpukan jerami, pemandangan kota, fasade katedral Gotik dan stasiun kereta api. 

Ciri khas lukisan Claude Monet:

  1. Manet menemukan bentuk dengan merubah warna
  2. Berusaha merekam cahaya. Ia melukis cahaya / pantulan cahaya yang menampilkan objek. Dengan menggunakan warna-warna komplementer. Warna komplementer adalah warna yang panjang gelombangnya hampir sama. Menghasilkan warna yang kuat / menyilaukan.
  3. Impresionime Monet mengolah cahaya, menghasilkan kesan obtik, kesan yang menyilaukan mata.
  4. Objek tidak diutamakan dan volume di abaikan.
  5. Penggunaan teknik Broken Color (menggunakan warna komplementer)
  6. warna tekesan flet / datar
  7. komposisi Candid Camera yaitu komposisi yang ditarik keatas/ pandangan Aerial View / pandangan udara / pandangan mata burung.