Remember me...
I don't care if everyone forgets about me.
I want only you to remember me.
Even if it's just bits and pieces.

With you

With you

Rabu, 02 April 2014

Tak Bersayap


Kenalkan namaku Fatih, hari-hari indahku berawal sejak kemarin lalu, dimana aku mengenal seorang anak cowo meski terlihat biasa namun ada kelebihan pada dirinya. Aku mengenalnya tanpa sengaja dia murid baru disekolahku dan dia duduk tepat dibelakangku. Seperti biasa gak ada yang special yang ada hanyalah celotehan teman-temanku yang terdengar, Hm .. dibanding dengerin coletehan mereka ku gunakan waktu kosongku untuk tidur, maklum semalen aku tidurnya kemaleman gara-gara terjaga buat ngerjain pr Kimia”Huft, ga boleh nyerah ga boleh nyerah”batinku semalam. “Aww”kagetku
“Ma’af Fatih, mengganggu tidurmu” permintaan ma’af dari Isa, karena mengejutkanku
“iya sa, ga apa apa ko hanya saja… “ desahku
“Ma’af , ma’af tih..”pintanya
“Iya”jawabku singkat
******
Jam istirahatpun berbunyi bergegaslah aku menuju kantin, ya meskipun sendirian tak apalah.”Ih, gara-gara belum sempat sarapan tadi pagi, laper dah jadinya”batinku. Perjalanpun mulai ku telusuri ku sempatkan lewat gang dekat ruang osis berharap ketemu Kakak Mura sambil lihat madding juga. Tiba-tiba Brukkk, tanpa kusadari ku menabrak orang, orang itu adalah Wira
 “Ma’af tih” kalimat yang langsung terlontar dari mulutnya
“Iya Wir”jawabku serasa terburu-buru pergi ke kantin
“Eh, mau kemana kamu Tih ?”tanyanya sambil menghentikan langkahku
”Oh iya, kamu tahu namaku dari mana ?”tanyaku
“Tadi pas kamu kebangun gara-gara Isa, aku sempet dengar Ia manggil kamu Fatih, aku boleh bareng gak, gak tahu ini kantinnya disebelah mana!”tanyanya
“Ya udah ayo, cepetan ya jalannya udah laper banget ini” jawabku sambil ku teruskan langkahku yang semakin cepat saja.
******
Sampainya aku dikantin langsung saja ku memesan semangkuk bakso “Hampir saja semuanya keluar dari mulutku. Aku lupa kalau ada Wira didekatku”benakku mendesah
“Wir, kamu mau pesan apa ?”tanyaku cepat
“Sama kaya’ kamu aja tih, sekalian minumnya juga ya”jawabnya
“Iya”singkatku
“Bi, baksonya 2 mangkok sama es the manisnya 2” pesanku
“Iya tunggu sebentar cantik”jawab bibi
Dan setelah mendengar kata cantik aku hanya bisa tersenyum ketika bibi mengucap kata itu.
*****
Gak terasa bel pun berbunyi , waktunya masuk kelas kembali. “Ah sayang bosan banget dah ama pak Aan, bawaannya ngantuk terus kalau yang ngajar pak Aan”
“Okehari ini saya akan memilihkan kelompok untuk kalian semua” seru pak Aan
“Iya pak”jawab semua murid
“Oke akan saya mulai. Kelompok pertama yaitu Fatih sama Wira”terang pak Aan
“Pak, Wira jangan sama Fatih dong!! Sama saya aja pak seharusnya”celoteh Dhifa.
“Pokoknya ini semua keputusan saya, dan tidak dapat di ganggu gugat”tegas apak Aan
“yah bapak”kesal Dhifa
“Sekarang semuanya sudah terbagi rata, besok lusa kumpulkan tugas kalian dan jangan sampai ada yang terlambat”jelas pak Aan
******
Besoknya aku dan Wira mengerjakan tugas dari pak Aan. “Fat, kamu yang ngerjain pilihan ganda, aku yang isian sama uraiannya ya” tawar Wira
“Iya, terserah kamu aja Wir, yang penting semuanya terkendali”jelas ku
Akhirnya ku kerjakan apa yang ditawarkan Wira dan menyelesaikan tugasnya.
“Wir, udah belum” Tanya ku
“Wir, udah belum kamu ngerjainnya”jelasku
“Ah ko’ tidur sih ..” desahku
Akhirnyapun kubangunkan Ia, “Wir, bangun dong, tugasnya diselesaikan dulu dong, baru tidur ” jelasku
“Hm.. iya Tih, ini lho udah selesai dari tadi, kamunya aja yang lama ngerjainnya. Jadinya aku ya tidur dulu habisnya bosen sih” terang Wira
******
“Hari Rabu semoga semuanya berjalan dengan baik. Amin..”batinku. Itu kalimat pertama dari hatiku. Jam pertaman adalah sejarah, masuklah Bu Ayu kedalam kelas
“Baik anka-anak, ibu akn mengadakan ulangan harian hari ini juga”terang Bu Ayu
“Tapi kan bu…” serentak semua yang ada di kelas pun mendesah.
“Fahmi, tolong bantu ibu untuk membagikan kertas ujian” pinta Bu Ayu
“Baik bu..”jawab ketua kelas sambil mengagguk
“Oh, ya Tuhan bagaimana ini?? Fatih aja semalaman gak belajar sejarah” kecewaku
“Anak-anka ulangannya tinggal 15 menit lagi” seru Bu Ayu
“ya Tuhan, bagaimana ini”batinku, lalu kucoba untuk menoleh kebelakang rasa cemas khawatir pun semakin menjadi-jadi. Sempat ada seorang anak memanggil namaku
“Fat, Fatih..” panggil Wira
“Oh Wira..”kagetku
“Tih, contek punyaku aja” tawar Wira
“Beneran nih boleh”tanggapku
“Iya ”singkatnya
******
Sejak saat itu akupun mulai berfikir, Wira itu anak yang baik banget, padahal aku baru saja kenal sama dia apalagi tahu tentang dia. Pernah sekali aku melihat senyum dan tawanya di hadapanku padahal Wira belum pernah melihat memperlihatkan senyum itu kepada orang lain. “ya Tuhan, betapa beruntungnya aku mengenal dirinya” sempat ku berfikir Wira adalah malaikatku tanpa sayap meski tak begitu dekat namun terkadang waktu dan kondisi yang sangat mendukung karena itulah aku mulai bisa dekat dengannya.
“Terima kasih Wira, malaikatku” 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar