Remember me...
I don't care if everyone forgets about me.
I want only you to remember me.
Even if it's just bits and pieces.

With you

With you

Rabu, 02 April 2014

Tak Terlupakan


Disini ku jalani hari-hari yang biasa tanpa ada yang special sedikitpun, semenjak kaumeninggalkanku seminggu yang lalu. Aku letih tak berdaya tak ada yang disampingku kini, entah mengapa semuanya tersa hancur tak tersisa. Meski begitu tetap saja ku harus menjalani hidupku yang biasa tanpa adanya kehadiranmu lagi tanpa adanya senyummu dan juga nasehatmu. Terkadang juga kau sering diam melamun tak  tentu arah sempat terpikir olehku “aku tak bisa melakukan apa-apa tanpa kau disini. Engtah mengapa semuanya berubah, ketika ku kembali bertemu dengan dia”, sebut saja Musa dia adalah teman semasa kecilku dibangku Taman Kanak-Kanak, sebenarnya aku kurang suka dengan dia yang selalu memperlihatkan wajah anehnya apalagi sikapnya, tapi dibalik sdemua itu Ia mampu membuatku tersenyum lagi.
*****
Bel sekolah pun berbunyi pertanda waktunya pulang. “Hari ini aku pulang sendiri tanpa adanya dirinya bahkan kebanyakan temanku sibuk dengan kehidupannya sendiri” keluhku dalam hati. ”Hei, Nay.. Naya Sanaya” panggil Musa
“Hm.. Iya sa, ada apa ?”sambil membalikkan badan
“Pulang bareng sama aku yuk” ajak Musa
“Emm, aku bisa pulang sendirisa sa”jawabku sewot
“Ntar kalo kamu pingsan dijalan gimana, mana ada yang mau nolongin, tuh lihat mukamu pucat gitu. Apa ga sebaiknya aku anta raja ?” tawar Musa lagi
“Gak usah Musa”jelasku
“Di depan sana banyak anak cowo nakal lho, be carefull imut”lanjutnya
“Ada cowo nakal? Gak salah itu, Imut !? Wah, baru tahu ya kalo aku imut. Makasi mus”sambil tersenyum
“Gimana nih, mau bareng ga”jelasnya
“Iya deh iyaa..”jawabku
*****
“Akhirnya sampai dirumah”batinku
“Makasi ya sa, buat tumpangannya. Oh ya sekalian mampir dulu”tawarku
“Iya Nay, hhm … ga usah repot-repot Nay, ini juga lagi ada janji”balasnya
“Ah Musa, seharusnya tadi ngomong dong. Jadi ngerepotin nih”balasku sambil menundukkaan kepala.
“Eh, ga’ papa ko’ Nay .. santai aja, ya udah jaga kesehatan ya Nay. Musa pulang dulu”jawabnya
“Iya, kamu juga”jelasku
*****
“Ah ya Tuhan, cape’ banget hari ini serasa tak berdaya tubuh dan pikiranku menopang semua kesedihanku” Tak terasa pipi ku pun basah. Dan kini ku teringat dengan Iril (kekasihku dulu) ku ingat tentang masa-mas kita berdua. Kita selalu berjalan bersama , tertawa, berbagi kebahagiaan apalagi ketika kita piknik dulu. Aku ingat sekali waktu Iril Tanya tentang sesuatu
“Apa sih yang membuatmu tetap bertahan ?”
“Mungkin ini memang tak mudah tapi aku ingin tetap tersenyum, membuat semuanya tersenyum, kalau kamu Ril?” tanyaku balik
“Hm, kamu itu memang kuat Nay, kamu mampu tetap tersenyum meski sesulit apapun itu”jawabnya
“Oh ya Tuhan betapa beruntungnnya aku mampu menjadi miliknya meski ku sadari akupun tak sempurna karna aku akan meninggalkanmu terlebih dahulu, akupun takut bila senyummu itu menghilang. Maaf Nay..”
“ternyata ini dalam lamunannya” aku tahu ini setelah kubaca buku hariannya..
Waktu itu..
“Kalau kamu Ril?”tanyaku lagi dengan suara lantang
“Eh, iya iya ma’af Nay. Hehe .. kalau  aku sih pengen ngebahagiain orang yang ada di dekatku meski tak lama, aku akan membuat kenangan yang pastinya terkesan manis dan aku harap tak pernah terhapus dalam hidupnya”jawabnya
Air mata ku pun terus saja mengalir hingga ku tak mampu membendung hati ini berduka rasa sepi, gelisah kini jadi satu “Apa ini takdirku ?takdir tuk ku mulai hidup dengan penuh warna terkesan manis dan tak pernah terhapus seperti kata Iril”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar